Saturday, January 4, 2014

Pembelajaran Berbasis Budaya - Modul 4

Pembelajaran Berbasis Budaya : Pengertian

Pada dasarnya sekolah merupakan tempat kebudayaan karena proses belajar merupakan proses pembudayaan yakni untuk pencapaian akademik siswa, untuk membudayakan sikap, pengetahuan, keterampilan dan tradisi yang ada dalam suatu komunitas budaya.

Budaya adalah pola untuk perilaku manusia dan produk yang dihasilkannya membawa pola pikir, pola lisan, pola aksi, artifak dan sangat tergantung pada kemampuan seseorang untuk belajar dan menyampaikan pengetahuannya kepada generasi berikutnya.

Proses pembelajaran budaya terjadi dalam bentuk pewarisan tradisi budaya dari satu generasi kepada generasi berikutnya. Pewarisan tradisi budaya dikenal sebagai proses enkulturasi, sedangkan adopsi budaya dikenal dengan proses akulturasi. Kedua proses ini berujung pada pembentukan budaya dalam suatu komunitas.

Pendidikan merupakan proses pembudayaan, proses pembelajaran di sekolah merupakan proses pembudayaan formal atau proses akulturasi; maka pada saat yang bersamaan pendidikan merupakan alat untuk konservasi budaya, transmisi budaya dan adopsi budaya serta pelestarian budaya.

Pembelajaran berbasis budaya merupakan strategi penciptaan lingkungan belajar dan perancangan pengalaman belajar yang mengintegrasikan budaya sebagai bagian dari proses pembelajaran. Dalam pembelajaran berbasis budaya, budaya menjadi sebuah metode bagi siswa untuk mentransformasikan hasil observasi mereka ke dalam bentuk-bentuk dan prinsif-prinsif yang kreatif tentang alam sehingga peran siswa bukan sekedar meniru atau menerima saja informasi, tetapi berperan sebagai penciptaan makna, pemahaman dan arti dari informasi yang diperoleh nya.

Pembelajaran berbasis budaya dibedakan menjadi 3macam, yaitu belajar tentang budaya, belajar dengan budaya, dan belajar melalui budaya. Landasan teori pembelajaran berbasis budaya, didasarkan pada teori konstruktivisme dalam pendidikan terutama berkembang dari hasil pemikiran Vygotsky, pemikiran piaget, serta pemikiran Brooks & Brooks.

Sesuai dengan teori konstruktivisme, proses belajar dalam pembelajaran berbasis budaya tidak dapat dirancang dengan guru berperan sebagai penceramah, sementara siswa duduk dengan pasif mendengarkan, mencatat materi pelajaran yang disampaikan guru; melainkanproses belajar difokuskan pada strategi atau cara agar siswa dapat :

1.    Melihat keterhubungan antara konsep/prinsip dalam bidang ilmunya, dengan budaya dalam beragam konteks yang baru;
2.    Memperoleh pemahaman terpadu tentang bidang ilmu dan budaya sebagai landasan untuk berpikir kritis;
3.    Berpartisipasi aktif, senang, dan bangga untuk belajar bidang ilmu dalam belajar berbasis budaya;
4.    Menciptakan makna berdasarkan pengetahuan dan pengalaman awal yang dimiliki, melalui beragam interaksi;
5.    Memperoleh pemahaman bahwa ada kaidah keilmuan dalam kehidupan sehari-hari siswa dalam konteks komunitas budayanya;
6.    Memperoleh pemahaman yang integrasi dan keterampilan ilmiah dalam mempersepsikan segala sesuatu di sekelilingnya, termasuk budaya dan ragam perwujudan budaya.

Model dan Aplikasi Pembelanjaran Berbasis Budaya

Dalam pembelajaran berbasis budaya, 4 hal yang harus diperhatikan.

A.    Substansi dan kompetensi bidang ilmu

1.    Konsep dan prinsip dalam bidang ilmu.
2.    Pengetahuan tentang proses penemuan dan proses penyelesaian masalah dalam bidang ilmu.
3.    Pengetahuan tentang aturan main (rules of the game) yang berlaku dalam bidang ilmu.

B.    Kebermaknaan dan proses pembelajaran

1.    Tugas yang bermakna bersifat kontekstual karena dirancang dari pengetahuan dan pengalaman awal siswa berdasarkan contoh-contoh dan penerapan aktivitas sehari-hari pada konteks komunitas budayanya.

2.    Interaksi aktif, yang merupakan sarana terjadinya proses negosiasi dalam penciptaan arti atau interaksi harus bermakna bagi siswa dan memfasilitasi terjadinya proses penciptaan makna. Terdapat beragam metode interaksi aktif yang dapat dirancang dalam pembelajaran berbasis budaya, antara lain:
a.    Pembelajaran melalui proyek;
b.    Pembelajaran berbasis masalah.

3.    penjelasan dan penerapan bidang ilmu secara kontekstual. Dalam penjelasan dan penerapan bidang ilmu secara kontekstual guru maupun siswa bertumpu pada pengalaman dan pengetahuan awal siswa dalam konteks komunitas budaya sebagai titik awal proses belajar. Siswa harus diperkenalkan beragam sumber informasi baik cetak maupun noncetak, media, alat-alat foto dan juga internet yang membantu mereka membuat analisis.

C.    Penilaian Hasil Belajar. 

Beragam teknik dan alat ukur hasil hasil belajar digunakan dalam pembelajaran berbasis budaya yang pada dasarnya memiliki kelebihan dan kekurangan. Dalam upaya siswa untuk menunjukkan keberhasilan dalam belajar dengan penciptaan makna dan pemahaman terpadu, siswa dapat menggunakan beragam perwujudan; misalnya poster, puisi, catatan harian, laporan ilmiah, tarian, lukisan, ukiran.

D.    Peran Budaya. 

Budaya dalam berbagai perwujudannya secara instrumental dapat berfungsi sebagai media pembelajaran dalam proses belajar. Dalam pembelajaran berbasis budaya, peran budaya dapat memberikan suasana baru yang menarik untuk mempelajari suatu bidang ilmu yang dipadukan secara interaksi aktif dalam proses pembelajaran.

Aplikasi pembelajaran berbasis budaya, bedasarkan pada keunggulannya untuk membelajarkan tentang bidang ilmu bersmaan dengan membelajarkan siswa tentang budaya dari komunitasnya telah diaplikasikan antara lain melalui berikut ini :

1.    Program SUAVE yang dilakukan di California,AS, yaitu program untuk membantu guru menggunakan benda-benda seni untuk mengajarkan bidang ilmu. Seperti matematika, IPA, IPS, dan bahasa.
2.    Etno matematika di Filipina, yang dilaksanakan oleh UP College Baguino, yaitu Discipline of Mathematics.
3.    Pembelajaran science, Environment, Technology and Society (SETS), yaitu pembelajaran terpadu yang membelajarkan siswa untuk memiliki kemampuan memandang sesuatu secara terintegratif antara sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
4.    Pembelajaran Inovatif IPA +TORAY, yaitu suatu program inovasi dalam pembelajaran IPA (pembelajaran Biologi,Fisika, dan Kimia).


No comments:

Post a Comment