Saturday, January 4, 2014

Kebugaran dan Kecerdasan Melalui Bermain - Modul 7

Kebugaran Jasmani Melalui Bermain

Pembelajaran pendidikan di sekolah diharapkan dapat memberikan landasan dasar bagipenataan awal terbentuknya kebugaran jasmani pada generasi muda dan pembelajaran tersebut diarahkan pada pembentukan komponen kebugaransecara menyeluruh (multilateral)  dan dikemas melalui beberapa jenis permainan yang memberikan kesempatan pada anak untuk bergerak memenuhi kebutuhan perkembangan fisik, psikis serta penignkatan perekmbangan intelektualnya. Dengan demikian pembelajaran tersebut dapat menarik minat siswa, dan pembelajaran praktek penjas dapat tetap berlangsung meskipun dengan sarana dan prasarana serta waktu yang sangat terbatas.

Dengan segala kondisi yang terbatas itu upaya untuk membangun kebugaran jasmani, kecerdasan dan kebutuhan akan bermain anak-anak akan tetap dapat berlangsung dan yang lebih terpenting akan terbentuk kebiasaan hidup sehat. Guru tidak perlu kehilangan akal dalam menghadapi keterbatasan sarana an prasarana, bukankah guru dituntut untuk dapat bertindak secara situasional dan transaksional dalam merancang kegiatan pembelajarannya.

Pentingnya Kecerdasan Kinestetik untuk Anak

Berdasarkan banyak pendapat para ahli tersebut baik ditinjau dari aspek fisiologis maupun psikologis, dengan aktivitas fisik (olahraga) secara teratur, terukur dan cukup akan diperoleh manfaat, seperti: meningkatnya kinerja sistem saraf, dengan bertambah banyaknya jumlah percabangan sel-sel saraf dan sinopsisnya, makin rimbun hubungan antarsel saraf, makin tinggi pula tingkat kecerdasan (Markam,S.,2005).

Aktivitas fisik juga menuntut sebagian besar tubuh untuk bergerak yang memungkinkan terjadinya respons terhadap kedua bagian otak. Para peneiti telah melaporkan bahwa perkembangan otak sebenarnya terjadi ketika anak-anak bergerak dan bermain. Kemungkinan besar fungsi otak dan keterampilan motorik berkembang secara beriringan, proses ini tidak mungkin diperoleh dari aktifitas pembelajaran selain pendidikan jasmani.

Peningkatan kadar hormon endorpin dan norepinephrine berdampak pada kurangnya kecemasan anak dalam menghadapai tugas-tugas akademiknya, perasaaan tengan yang ditimbulkan dari hormon tersebut mendukung kesiapan siswa dalam memecahkan persoalan-persoalan sulit yang dihadapi secara lebih taktis dan rasional serta memungkinkan lahirnya ide-ide besar melalui imajinasinya.

Kerja jantung yang efisien adalah apabila dapat memberikan energi dan oksigen secara optimal ke seluruh jaringan tubuh, terutama pada otak untuk mendukung seluruh beban kerja yang dihadapi baik beban fisik maupun psikis sehingga anak tidak cepat mengalami kelelahan dan dapat menyelaesaikan tugas-tugas di sekolah dan dalam memenuhi kebutuhan bermainnya.

Unsur kebugaran merupakan hal yang penting dalam mendukung performa seseorang baik sebagai seorang pegawai, siswa, terutama untuk tlet agar tetap berprestasi, tanpa kebugaran yang baik tidak akan dicapai prestasi yang baik, sedangkan bagi para karyawan dan mahasiswa serta siswa kebugaran yang baik merupakan prakondisi dalam  mendukung etos kerja dan prestasi akademik yang tinggi.

No comments:

Post a Comment