Saturday, January 4, 2014

Aplikasi Pembelajaran Terpadu dan Pembelajaran Kelas Rangkap - Modul 6

Aplikasi Pembelajaran Terpadu

Kata kunci dari definisi pembelajaran terpadu adalah integrasi, satu atau beberapa mata pelajaran, dan memusatkan pembelajaran. Beberapa istilah yang sering digunakan untuk menerangkan pembelajaran terpadu adalah pendekatan interdisipliner bidang studi, pendekatan topik-topik dalam mata pelajaran, pendekatan tematik, pendekatan holistik, pendekatan infusi.

Pendekatan pembelajaran terpadu sudah lama berkembang. Secara konseptual, muncul bersamaan dengan adanya pergerakan progresivisme  pendidikan pada tahun 1930-an. Dengan dukungan dari berbagai studi perbandingan yang dilakukan untuk melihat sejauh mana efektifitas pendekatan terpadu ini maka dari tahun ke tahun konsep kurikulum terpadu makin kuat dan dapat diterimabanyak kalangan pendidikan.

Alasan yang mendasari penggunaan pembelajaran terpadu oleh sebagaian praktisi pendidikan karena pembelajaran terpadu sesuai dengan cara pandang siswa dalam memperhatikan aspek kehidupan, memungkinkan untuk melihat keterkaitan dan hubungan dari setiap mata pelajaran, dapat memfasilitasi irama proses belajar siswa, serta siswa mendapatkan kesempatan untuk mengikuti lingkaran proses belajar mereka sendiri.

Terdapat berbagai model dalam pembelajaran terpadu. Dalam garis rentangannya, model pembelajaran terpadu ada 10, yaitu model penggalan, model terkait, model sarang, model urutan, model berbagi, model terjala, model untaian, model terpadu, model lebur, dan model jaringan kerja. Dalam aplikasi model pembelajaran terpadu dijenjang SD, model umum yang dipraktikkan adalah model terkait dan terjala.

Hal terpenting dari sebuah implementasi pembaruan pembelajaran, seperti pembelajaran terpadu ini adalah cara pandang guru yang terbuka dan luwes dalam menyikapinya. Selain itu sikap pantang menyerah, dan mau terus belajar merupakan modal bagi guru untuk menyikapi pembelajaran terpadu ini.

Aplikasi Pembelajaran Kelas Rangkap

Pengertian pembelajaran kelas rangkap sesungguhnya, di mana seorang guru atau sekelompok guru mengelola kelas yang terdapat berbagai siswa dari tingkatan kelas yang berbeda atau usia yang bervariasi dengan kemampuan yang bervariasi pula dalam satu ruangan untuk tujuan pembelajaran yang bermakna bagi siswa.

Banyak terdapat berbagai variasi model pembelajaran kelas rangkap. Pada umumnya guru di Indonesia masih menggunakan pembelajaran kelas rangkap karena alasan ekonomi dan geografis serta kekurangan guru ataupun siswa di daerah terpencil. Di negara yang lebih maju dengan adanya kebijakan pendidikan yang sudah stabil, konsep pembelajaran kelas rangkap direncanakan dengan baik untuk suatu tujuan pembelajaran agar meningkatkan segala aspek perkembangan siswa.

8 komponen yang mendukung kemajuan dari konsep pembelajaran kelas rangkap. Pertama, adanya pemahaman tentang kelompok dari variasi perbedaan usia dan kemampuan. Kedua, Developmentally Appropriate Practice yang menjadi dasar berpikir konsep pembelajaran kelas rangkap. Ketiga, keluwesan dalam pola kelompok kerja dalam belajar. Keempat, adanya kesinambungan kemajuan belajar yang berkelanjutan, tersedianya tim kerja guru yang profesional, penggunaan assessment otentik. Ketujuh, pelaporan secara kualitatif. Kedelapan, keterlibatan orang tua.  

No comments:

Post a Comment